Dumbek ialah makanan tradisionil asal Rembang, Jawa Tengah. Memiliki bentuk seperti spiral atau terompet. Dumbek terbuat dari tepung beras, santan, serta gula merah, dibalut dengan daun lontar dari pohon siwalan. Rasa-rasanya gurih serta manis.
Makanan ini banyak di jual di pasar-pasar tradisionil yang berada di Rembang. Menurut masyarakat Sumberjo di Rembang, Fatchuri (66), dumbek telah ada semenjak beberapa ratus tahun kemarin. Makanan yang rasa-rasanya gurih itu,tetap berada di setiap acara sedekah bumi.
“Kalau ada acara sedekah bumi, tentu ada dumbek. Kurang komplet jika tidak ada makanan peninggalan nenek moyang itu,” kata Fatchuri, Sabtu (04/01/2019).
Fatchuri memberikan jika makanan itu ada banyak didapati di pasar-pasar tradisionil. Banyak penduduk yang masih tetap menyenanginya. Bukan hanya orangtua, tetapi ikut anak-anak.
“Apalagi jika cocok musim orang mantu, makanan dumbek banyak yang mencari untuk sajian tamu,” katanya.
Masyarakat Rembang lainnya, Marpuah, menjelaskan jika dianya masih tetap membuat dumbek. Makanan itu, tuturnya, tidak dapat dipisahkan dengan penduduk Rembang. Ditambah lagi, beberapa bahan untuk bikin dumbek masih tetap gampang dicari. Termasuk juga daun lontar.
“Di sini kan ada banyak pohon lontar,” tuturnya.
Any Faiqoh, masyarakat Kendal, mengakui tetap mencari dumbek jika ke Rembang. Karena makanan itu tidak berada di daerahnya.
“Saya dahulu kecil di Rembang. Jika pulang ke Rembang rasa-rasanya belumlah komplet jika tidak makan dumbek, “ tuturnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar