Jumlahnya macam makanan ciri khas Palembang cukuplah menggugah hasrat. Akan tetapi, dari jumlahnya cemilan itu, ada dua type makanan ciri khas Palembang yang nyatanya dapat menyebabkan penyakit kanker.
Dua type makanan yang pantas dicermati yakni rujak mi serta pempek tahu. Makanan itu diketemukan Tubuh Pengawasan Obat serta Makanan (BPOM) Palembang waktu lakukan seringkali pengawasan dadakan (sidak) di sejumlah pusat jajanan Ramadan di Palembang.
Menurut Kepala BPOM Palembang Dewi Prawita Sari, dua type makanan itu diduga banyak terkandung zat kimia formalin, yang terdapat dalam mi kuning serta tahu.
Dalam rujak mi yang berisi mi kuning, pempek, tahu serta bumbu ciri khas yang lain, zat formalin terdapat di mi kuning serta tahu. Sedang, pempek berisi tahu memiliki kandungan zat pengawet makanan itu.
"Dua makanan itu ialah jajanan ciri khas Palembang, tetapi tidak semua memiliki kandungan formalin, masyarakat mesti jeli dalam membelinya," katanya pada Liputan6.com, selesai lakukan sidak di pusat kuliner Ramadan, di Jalan Ratna, Kelurahan 29 Ilir Palembang, Jumat (25/5).
Salah satunya langkah mengetes kandungan zat kimia, yakni dengan lihat teksturnya. Mi kuning dalam rujak mi dites kekenyalannya. Bila tidak gampang putus, dapat terindikasi memiliki kandungan zat formalin.
Jika didiamkan di suhu kamar sepanjang hari serta tidak basi, itu ikut mengisyaratkan terdapatnya formalin pada makanan itu. Termasuk juga pempek Palembang isi tahu yang perlu dicermati kandungannya.
"Waktu ke-2 makanan itu dikasihkan ke hewan tetapi tidak ingin dikonsumsi, itu ikut pemberi tanda terdapatnya zat kimia. Bila dikonsumsi dengan teratur, zat kimia dalam ke-2 makanan ini dapat menyebabkan penyakit kanker," tuturnya.
Beberapa pedagang yang jual makanan yang memiliki kandungan formalin, umumnya bukan menjadi produsen, cuma beli di pasar besar saja. Untuk memutuskan rantai pengedaran makanan memiliki bahan formalin, BPOM Palembang serta Polda Sumsel telah tangkap tiga aktor produsen mi serta tahu berformalin.
Awal mulanya, BPOM Palembang telah lakukan pemusnahan 18.800 tahu berformalin dari pemilik pabrik Atet, di Jalan Jalan Sungai Itam Kelurahan Kemang Manis Palembang. Pemusnahan ini diselenggarakan di hari Kamis (24/5/2018), di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sukawinatan Palembang.
Dari pernyataan Atet, beberapa puluh ribu tahu berformalin ini di produksi sehari-hari serta di jual di Pasar Induk Jakabaring Palembang.
"Di bulan Maret 2018 lantas, kita ikut mengambil alih 24.000 tahu serta 2 ton mi kuning yang memiliki kandungan formalin. Beberapa pelakunya juga ditindak tegas aparat hukum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar